Maulid Nabi Muhammad saw atau kelahiran Nabi Muhammad saw diperingati setiap tahunnya pada tanggal 12 Rabiul Awwal menrut perhitungan kalender hijriyah, pada tahun ini bertepatan pada Hari Kamis, 29 Oktober 2020. Peringatan memiliki beragam makna dan hikmah yang melimpah serta penghayatan yang mendalam bagi umat Islam, khususnya dalam mengingatkan umat akan sejarah dan perjuangan baginda Nabi saw dalam menunaikan tugas mulianya yakni menyempurnakan akhlak manusia di muka bumi ini.
Tugas mulya tersebut dimaklumatkan melalui sabda beliau:
Artinya “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah ra).
Dengan redaksi lain, berdasarkan hadir riwayat Imam Ahmad,
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR Imam Ahmad).
Peringatan maulid ini juga mendorong kita untuk senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. hal itu selaras dengan yang Allah firmankan dalam QS. Al-Ahzab ayat 56:
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Maulid Nabi Muhammad saw dapat menjadi momentum bagi diri kita untuk meningkatkan rasa cinta kita terhadap sosok Nabi Muhammad saw yang berkat segenap perjuangan beliau kita dapat merasakan indahnya hidup dalam iman dan islam. Bahkan, cinta kita tidak berbanding dengan rasa cinta beliau kepada umatnya yang begitu besar. Rasulullah merupakan sosok teladan yang mencintai umatnya tidak terbatas, beliau senantiasa medoakan keselamatan umatnya baik yang hidup sezaman ataupun tidak sezaman dengannya.
Kelahiran Nabi Muhammad saw mengingatkan kita akan teladan yang sangat mulia. Hingga keteladanannya bukan saja diakui oleh umatnya tetapi juga selain umatnya. Dengan keindahan lahir, kesempurnaan fisik, dan keagungan akhlaknya, musuh-musuhnya tak menemukan sesuatu yang tercela atau aib dalam sosok Nabi saw. Sepatutnya bagi kita manusia yang mengaku mencintainya memuliakanya dengan meneladani kesempurnaannya dan memperbanyak solawat terhadap beliau, terlebih pada momentum kelahiran beliau.
Suka-cita kita dalam merayakan kelahiran Nabi Muhammad saw perlu diiringi dengan komitmen untuk melanjutkan perjuangan dan misi beliau dalam memperjuangkan agama Islam yang sesuai dengan Al-Quran dan As sunah di bumi Allah ini, utamanya dalam bidang akhlak. Hal itu dapat dapat dimulai dengan berintropeksi diri (muhasabah) dan melangkah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Mendengarkan kisah Nabi Muhammad saw dan memaknainya merupakan point penting dalam menaladani akhlak beliau. Dalam perayaan maulid ini marilah kita isi dengan memaknai kisahnya, memujinya dan memperbanyak shalawat terhadap beliau sehingga meningkatnya rasa cinta dalam diri kita terhadap Nabi Muhammad saw dan timbulnya semangat dalam diri kita untuk meneladani dan melanjutkan perjuangan beliau.
Penulis : Rahma Saudah (Guru di MI Soebono Mantofani)
Baca juga :
Kajian Kitab di Majlis Taklim Majlis Taklim yang sudah berdiri sejak awal pembanguinan Yayasan Soebono mantofani merupakan pendidikan non-Formal yang diselenggarakan oleh Yayasan Soebono Mantofani yang bertujuan untuk memberikan wadah bagi bapak-bapak atau ibu-ibu yang ingin memperdalam pelajaran agama Islam. Bersifat umum yang diselenggarakan setiap Hari Ahad pagi pukul 08.00 sampai dengan 10.00 WIB di...
Beberapa perbedaan yang mendasar dalam...
Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu...
A. PERSYARATAN 1. Beragama Islam 2. Cukup...
Kekurangan kurikulum 2013. Tak ada gading...
Admin website ini hanya menampilkan...
A. PERSYARATAN 1. Beragama Islam 2. Cukup...
Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu...
Sumber : informasiguru Perkembangan dan kemajuan...
Beberapa perbedaan yang mendasar dalam...
Yayasan Pendidikan dan Pesantren Soebono...